9D THE BEST ALUMNI SMP N 1 CILEDUG

Minggu, 15 Februari 2009

dosa sosial pendidikan tanpa karakter

DOSA SOSIAL, PENDIDIKAN TANPA KARAKTER
Posted by Ketut Blue on 2004-06-09 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 638 kali ]Pendidikan pada zaman ini demikian seriusnya dilakukan oleh berbagai pihak. Pada zaman ini tersedia berbagai macam sekolah untuk mempelajari apa saja. Tetapi mengapa terus terjadi kerusuhan yang hebat dan kemerosotan moral? Apakah dalam pendidikan itu tidak dilakukan pendidikan untuk menjadi manusia yang baik? Pendidikan dewasa ini tampaknya sangat sedikit memperhatikan proses pembentukan karakter membangun moral yang luhur dan mental tangguh. Mahatma Gandhi menyatakan, ''Pendidikan tanpa karakter menimbulkan dosa sosial.'' Pendidikan dewasa ini lebih banyak mengajarkan orang untuk mencari nafkah. Sangat sedikit penekanan pendidikan untuk mengajar dan melatih orang untuk mengelola hidup yang baik. Ukuran pekerjaan yang dianggap utama pun jadi bergeser. Orang yang mendapatkan pekerjaan banyak memiliki peluang untuk memperoleh uang sebanyak-banyaknya. Baik uang itu diperoleh dengan cara sah ataupun melanggar Dharma, tidak masalah.

Bahkan, dengan mempermainkan uang publik untuk memperkaya diri dengan cara-cara yang kotor, hal itu tidak dirisaukan. Pekerjaan yang dengan mudah mendatangkan uang itulah pada umumnya dianggap pekerjaan terhormat. Apalagi uang yang diperoleh itu sedikit mau didermakan kepada kepentingan publik. Mereka pasti akan terus merasa terhormat sepanjang kedok sebenarnya tidak diketahui oleh publik. Karena zaman Kali ini memang uang yang paling dianggap bernilai sampai mengabaikan nilai-nilai moral etika. Karena itu pendidikan pun menjadi demikian.

Meskipun pendidikan untuk membangun karakter dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, karena sistem nilai yang berlaku di masyarakat lebih memberikan nilai pada jumlah rezeki dari pada moral etika, maka dalam proses pendidikan karakter pun masalah pendidikan dan pelatihan karakter kurang mendapat perhatian dari para pelaku pendidikan. Untuk mengembangkan karakter yang baik melalui proses pendidikan, tidak bisa hanya dengan menekankan pada sekolah formal. Lembaga pendidikan formal di sekolah dan lembaga pendidikan di luar sekolah seyogianya membagi porsi pendidikan ini. Pendidikan untuk mencari ilmu demi mendapatkan nafkah untuk sekolah. Sedangkan pendidikan membangun karakter masyarakat porsinya lebih banyak diserahkan kepada keluarga dan lembaga-lembaga sosial yang memiliki program tentang pembangunan karakter.

http://www.iloveblue.com/bali_gaul_funky/artikel_bali/detail/1244.htm
oleh fia nur alfiani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar