9D THE BEST ALUMNI SMP N 1 CILEDUG

Selasa, 10 Februari 2009

Tentang Sains
Sains tentunya mempunya Objek, selain tentunya Ilmu dan subjeknya sendiriSubjek(mengetahui), Ilmu (Pengetahuan) dan Objek (yang diketahui)Objek Sains : Sistem Fisikawi, Kimiawi, Hayati, Insani, Ekologis, Geologis, Kosmologiskalau diperhatikan objek sains tersebut dimulai dari yang kecil, elektron-atom-molekul-sel-organ-sitem organ-manusia-ekosistem-bumi-alam semesta(disingkat aja ya..)Karakter Sains- Rasional : Logis-Kritis-Sistematis-Matematis- Objektif : Eksperimental-Operasional-Reproduksibel-KuantitatifSruktur Sains-Teori : Prinsip, Postulat, Hipotesis, Prediksi-Fakta : Fakta, Data, Observasi, InstrumentasiMetoda Sains-Deduksi : Umum ke Khusus, Organon : Logika+matematika-Induksi : Khusus ke Umum, Organon : StatistikaProses Sains-Verifikasi (Francis Bacon)-Falsifikasi (Karl Kopper)dari semua yang ada dipengaruh oleh "Paradigma"saya harap teman2 mengerti istilah2 yang ada,

Ilmu Sosial di Indonesia, Tindakan dan Refleksi
Oleh Herwindo
Pertama-tama saya akan memulai tulisan ini dengan pendapat yang akan saya kutip dari tulisan Ignas Kleden ini. Pendapat Karl Popper yang dikatakannya sangat terkenal, tendensi para ilmuwan untuk memberi pembuktian bersifat psikologis, sedangkan tugas untuk memalsukan diri sendiri bersifat filosofis (Popper, 1979:30). Dari sini dapat kita bentangkan permasalahannya ilmu sosial yang berkembang kekinian.
Dalam hal ini dapatlah kiranya menjelaskan keadaan ilmuwan sosial di Indonesia khususnya, Asia Tenggara pada umumnya. Karena pada dasarnya fenomena yang menjadi fakta sosial di lingkungan lokal dan regional ini sama keadaannya, refleksi jarang dilakukan bahkan dalam tindakannyapun “kering” dari pemaparan realitas sosial yang ada. Padahal refleksi diri merupakan perangkat metodologis yang terpenting bagi ilmu-ilmu sosial kritis, menurut Habermas (Habermas, 1969, 155-68).
Penelitiannya sangat “kering” dari fungsi sosialnya seorang ilmuwan sosial dan hal tersebut menjadikan ilmu sosialnya sendiri “kehilangan” makna atas apa-apa yang diteliti dan dideskripsikan sebagai sesuatu yang dikonsumsi khalayak akademis dan masyarakat umum.
Namun fenomena tersebut, bukan merupakan keadaan yang dipilih oleh setiap ilmuwan sosial dimanapun melainkan ada unsur represifitas yang bersifat laten dan halus (disublimasikan) oleh kekuatan penguasa pada zaman orde baru. Berangkat dari semua itu ilmu sosial menjadi ilmu yang kajiannya tidak holistik, terdikotomis (fragmentasi), monoton dalam pengembangan, minim akan etika dan tidak bebas nilai. Fakta akan hal tersebut dapat dilihat pada media cetak harian The Jakarta Post yang terbit 26 Oktober 1992, yang menulis mengenai kongres nasional partai politik penguasa orde baru (Golkar) dalam penguasaan ruang sosio-politik untuk mendapatkan stabilitas politik dan dengan berbagai cara mempertahankan “ideologi”pembangunan nasional.
Realitas tersebut terjadi karena ada penekanan terhadap realitas yang akan dibentuk oleh penguasa orde baru guna memperlancar pembangunan nasioanal yang diprogram oleh penguasa waktu itu. Seluruh pembangunan yang dijalankan tidak mengindahkan ekses sosial dan kalaupun ada ilmuwan sosial yang melakukan tugasnya, penelitian dan observasi atas realitas sosial hanya berlaku bagi kepentingan penguasa. Metodologi yang digunakanpun sangat konvensional dalam melakukan penelitian, dimana nantinya berguna untuk membangun konstruksi wacana pembangunan yang juga berekses pembentukan rekayasa sosial Tentu saja teori yang digunakan oleh ilmuwan sosial kebanyakan, adalah teori struktural fungsionalis yang cenderung mengikuti logika politik perspektif penguasa.
Ilmu sosial yang mengembang hanya menjadi alat peredam konflik yang berkerak dan penyakit yang akut bagi negara dan bangsa Indonesia. Kaum ekonom dan sosiolog selalu beriringan pendapatnya, lebih-lebih realitas yang terlihat menyamarkan opini seorang politisi dengan dua kaum akademisi di atas tetapi, bila dicermati titik tolak disiplin ilmu masing-masing yang berbeda ini tersistematis retorikanya dan searah dengan kebutuhan yang dipesan oleh para penguasa orde baru.
Bagi para ekonom, pertumbuhan ekonomi yang akan memacu kearah pembangunan nasioanal merupakan tujuan utamanya, oleh karena itu hal tersebut menjadi landasan atas peningkatan taraf hidup bangsa. Sebenarnya bila dicermati melalui kontekstual sejarah ditekankannya pertumbuhan ekonomi lekat sekali kaitannya dengan satu alasan politis : masalah legitimasi untuk orde baru, baik itu secara internal maupun secara eksternal atas realitas politik sebelumnya (era kepemimpinan Soekarno).
Era kepemimpinan Soekarno yang menekankan pada national character building mendapatkan delegitimasi melalui kudeta konstitusional yang dilakukan oleh penguasa orde baru, setelah tumbangnya Soekarno diisilah dengan Soeharto yang mengedepankan national building. Melalui teori tetesan kebawah (trickle down theory) kepada khalayak bangsa Indonesia dihipnotis, penumpukan kekaIlmu Sosial di Indonesia, Tindakan dan Refleksi
Oleh Herwindo
Pertama-tama saya akan memulai tulisan ini dengan pendapat yang akan saya kutip dari tulisan Ignas Kleden ini. Pendapat Karl Popper yang dikatakannya sangat terkenal, tendensi para ilmuwan untuk memberi pembuktian bersifat psikologis, sedangkan tugas untuk memalsukan diri sendiri bersifat filosofis (Popper, 1979:30). Dari sini dapat kita bentangkan permasalahannya ilmu sosial yang berkembang kekinian.
Dalam hal ini dapatlah kiranya menjelaskan keadaan ilmuwan sosial di Indonesia khususnya, Asia Tenggara pada umumnya. Karena pada dasarnya fenomena yang menjadi fakta sosial di lingkungan lokal dan regional ini sama keadaannya, refleksi jarang dilakukan bahkan dalam tindakannyapun “kering” dari pemaparan realitas sosial yang ada. Padahal refleksi diri merupakan perangkat metodologis yang terpenting bagi ilmu-ilmu sosial kritis, menurut Habermas (Habermas, 1969, 155-68).
Penelitiannya sangat “kering” dari fungsi sosialnya seorang ilmuwan sosial dan hal tersebut menjadikan ilmu sosialnya sendiri “kehilangan” makna atas apa-apa yang diteliti dan dideskripsikan sebagai sesuatu yang dikonsumsi khalayak akademis dan masyarakat umum.
Namun fenomena tersebut, bukan merupakan keadaan yang dipilih oleh setiap ilmuwan sosial dimanapun melainkan ada unsur represifitas yang bersifat laten dan halus (disublimasikan) oleh kekuatan penguasa pada zaman orde baru. Berangkat dari semua itu ilmu sosial menjadi ilmu yang kajiannya tidak holistik, terdikotomis (fragmentasi), monoton dalam pengembangan, minim akan etika dan tidak bebas nilai. Fakta akan hal tersebut dapat dilihat pada media cetak harian The Jakarta Post yang terbit 26 Oktober 1992, yang menulis mengenai kongres nasional partai politik penguasa orde baru (Golkar) dalam penguasaan ruang sosio-politik untuk mendapatkan stabilitas politik dan dengan berbagai cara mempertahankan “ideologi”pembangunan nasional.
Realitas tersebut terjadi karena ada penekanan terhadap realitas yang akan dibentuk oleh penguasa orde baru guna memperlancar pembangunan nasioanal yang diprogram oleh penguasa waktu itu. Seluruh pembangunan yang dijalankan tidak mengindahkan ekses sosial dan kalaupun ada ilmuwan sosial yang melakukan tugasnya, penelitian dan observasi atas realitas sosial hanya berlaku bagi kepentingan penguasa. Metodologi yang digunakanpun sangat konvensional dalam melakukan penelitian, dimana nantinya berguna untuk membangun konstruksi wacana pembangunan yang juga berekses pembentukan rekayasa sosial Tentu saja teori yang digunakan oleh ilmuwan sosial kebanyakan, adalah teori struktural fungsionalis yang cenderung mengikuti logika politik perspektif penguasa.
Ilmu sosial yang mengembang hanya menjadi alat peredam konflik yang berkerak dan penyakit yang akut bagi negara dan bangsa Indonesia. Kaum ekonom dan sosiolog selalu beriringan pendapatnya, lebih-lebih realitas yang terlihat menyamarkan opini seorang politisi dengan dua kaum akademisi di atas tetapi, bila dicermati titik tolak disiplin ilmu masing-masing yang berbeda ini tersistematis retorikanya dan searah dengan kebutuhan yang dipesan oleh para penguasa orde baru.
Bagi para ekonom, pertumbuhan ekonomi yang akan memacu kearah pembangunan nasioanal merupakan tujuan utamanya, oleh karena itu hal tersebut menjadi landasan atas peningkatan taraf hidup bangsa. Sebenarnya bila dicermati melalui kontekstual sejarah ditekankannya pertumbuhan ekonomi lekat sekali kaitannya dengan satu alasan politis : masalah legitimasi untuk orde baru, baik itu secara internal maupun secara eksternal atas realitas politik sebelumnya (era kepemimpinan Soekarno).
Era kepemimpinan Soekarno yang menekankan pada national character building mendapatkan delegitimasi melalui kudeta konstitusional yang dilakukan oleh penguasa orde baru, setelah tumbangnya Soekarno diisilah dengan Soeharto yang mengedepankan national building. Melalui teori tetesan kebawah (trickle down theory) kepada khalayak bangsa Indonesia dihipnotis, penumpukan kekayaan merupakan awalan dari pertumbuhan ekonomi, lalu barulah kekayaan tersebut terdistribusikan secara lebih merata.
Padahal teori tetesan kebawah hanya sebagian saja dapat menjawab permasalahan tertundanya pemenuhan kebutuhan materiil, bagi mayoritas masyarakat yang tidak mempunyai akses pada sumber-sumber ekonomi. Hal tersebut menjadi kekayaan wacana yang menghasilkan buih (busa detergen) saja, embrio yang tercipta yaan merupakan awalan dari pertumbuhan ekonomi, lalu barulah kekayaan tersebut terdistribusikan secara lebih merata.
Padahal teori tetesan kebawah hanya sebagian saja dapat menjawab permasalahan tertundanya pemenuhan kebutuhan materiil, bagi mayoritas masyarakat yang tidak mempunyai akses pada sumber-sumber ekonomi. Hal tersebut menjadi kekayaan wacana yang menghasilkan buih (busa detergen) saja, embrio yang tercipta

diposting oleh;thomas a.d
11 02 2009

riDEr mOtO gP berGAya rANcanG hELm baRU


Rider MotoGP Bergaya Rancang Helm Baru

Selasa, 10 Februari 2009 - 14:24 wib
SEPANG - Tes perdana MotoGP musim ini sudah digelar di Sepang. Selain prototipe mesin 800cc terbaru, aksesoris balap juga mulai marak dipakai dalam sesi uji coba tersebut. Aksesoris sorotan adalah helm.Beberapa satria MotoGP mulai mengenakan rancangan terbaru pelindung kepala mereka. Yang paling mencolok adalah perubahan helm rider Yamaha Tech 3 James Toseland.Selain mengubah rancangan grafis, rider asal Inggris ini juga mengganti pabrikan helm-nya. Setelah lima tahun memakai Suomy, Toseland kini memakai produk buatan Airoh dengan gambar sponsor Red Bull.Sebagaimana Toseland, rider Rizla Suzuki Chris Vermeulen juga mengganti helm untuk musim balap 2009 dengan rancangan gambar terbaru. Sementara debutan terbaik musim lalu Jorge Lorenzo mengumbar warna hitam di helm terbarunya.Andrea Dovizioso tidak mau kalah gaya. Warna helmnya kini disesuaikan dengan seragam tim barunya, Honda Repsol. (tan)
sumber:okezone.com
created by:
_aRIfiNd 9D

SOSIAL



ILMU SOSIAL



Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif.
Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan
ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial.[1] Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan konsekuensinya.


DIPOSTING:CHANDRA.H
Tanggal 11-02-2009


Tingginya Penderita HIV/AIDS Akibat Pergaulan Bebas


Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.
Selain hilangnya kekebalan daya tubuh, pergaulan bebas juga dapat menyebabkan terjadinya kehamilan di luar nikah, kata Kepala BKKBN Propinsi Bali, I Gede Putu Abadi, MPA di Denpasar, Senin (24/10).
Dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Balai Latihan dan Pengembangan, Ida Bagus Wirama, SH ketika membuka pelatihan managemen pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja bagi relawan dan pengelola, ia menyatakan, kondisi tersebut cukup memprihatinkan.
Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan, ujar Putu Abadi.
Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
Putu Abadi menambahkan, semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.
"Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi," ujar Putu Abadi.
Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari.
By : Reyta Bonita 9D
Sumber : KapanLagi.com

casilas


Casillas buat Kiper Muda Madrid Minder
Rabu, 11 Februari 2009 - 06:28 wib



Foto: Daylife
MADRID - Iker Casillas kemungkinan besar akan menjadi penyebab utama hengkangnya kiper muda Real Madrid Jordi Codina, akhir musim ini. Mengapa demikian?Codina yang merupakan kiper cadangan El Real percaya bahwa Casillas termasuk dalam deretan kiper terbaik dunia. Akibatnya, kiper 26 tahun itu pun mengaku bahwa dirinya mulai mempertimbangkan hijrah ke klub lain karena merasa tak memiliki kesempatan bersaing dengan "Saint Iker"."Casillas adalah ikon untuk setiap kiper di klub-klub muda dan untuk setiap kiper asal Spanyol," pujinya sebagaimana dikutip Marca, Rabu (11/2/2009)."Menyebut fakta bahwa dirinya menyamai rekor (Fransisco) Buyo di usianya saat ini adalah hal bersejarah, dan dia akan melewati (rekor) itu. Para kiper muda harus mengantri di belakang (seseorang yang) bisa jadi kiper terbaik di dunia," tambah Codina."Saya masih memiliki waktu satu tahun dalam kontrak saya dan saya akan lihat apa yang diinginkan klub. Ada beberapa opsi bagus (di bursa transfer musim dingin) dan kami sempat mempertimbangkannya. Tapi, mereka (Real Madrid) menginginkan saya bertahan, maka di sinilah saya. (Tapi) di musim panas nanti kita akan lihat lagi," tutupnya. (fmh)
oleh:dede.cahyadi
Sixers Raih Hattrick
Selasa, 10 Februari 2009 - 10:04 wib


PHILADELPHIA
- Philadelphia 76ers raih kemenangan ketiga beruntun usai mengandaskan Phoenix Suns 108-91di markas besar mereka Wachovia Center, Selasa (10/2/2009).Thaddeus Young mencetak 25 angka dan Marreesse Speights membukukan angka tertinggi sepanjang karirnya dengan sumbangan 24 poin untuk kemenangan Sixers. Andre Iguodala juga ikut berperan lewat tambahan 22 poin, diikuti Samuel Dalembert yang meraup 11 rebounds. Sixers kini mengukir catatan menang kalah (26-24), maju dua pertandingan lebih baik untuk pertama kalinya di musim kompetisi NBA kali ini.Dari pihak Suns, Amare Stoudemire menjadi penyumbang poin terbanyak tim tamu melalui 19 poin. Dua andalan Suns lainnya Jason Richardson membuat 16 angka dan Shaquille O'Neal mencetak 10 rebounds.Speights tampil sebagai bintang kemenangan Sixers. Layup mudahnya di kuarter terakhir lah yang membuat tuan rumah mematenkan keunggulan menjadi 82-69. Setelah Lou Williams mencetak 3 angka keunggulan Sixers menanjak menjadi 93-75.Tidak lama setelah itu, Suns mengistirahatkan para pemain utama. Sisa 5 menit pertandingan dimainkan oleh para pemain cadangan.
by: Sri nurlia
Kepercayaan Animisme dan Dinamisme
Kata animisme berasal dari bahasa latin, yaitu anima yang berarti 'roh'. Kepercayaan animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh. Keyakinan ini banyak dianut oleh bangsa-bangsa yang belum bersentuhan dengan agama wahyu.
Paham animisme mempercayai bahwa setiap benda di
bumi ini (seperti laut, gunung, hutan, gua, atau tempat-tempat tertentu), mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar jiwa tersebut tidak mengganggu manusia, atau bahkan membantu mereka dalam kehidupan ini.
Banyak kepercayaan animisme yang berkembang di masyarakat. Seperti, kepercayaan masyarakat Nias yang meyakini bahwa tikus yang sering keluar masuk rumah adalah jelmaan dari roh wanita yang meninggal dalam keadaan melahirkan. Atau, keyakinan bahwa roh orang yang sudah meninggal bisa masuk kedalam jasad binatang lain, seperti babi hutan dan harimau. Biasanya, roh tersebut akan membalas dendam terhadap orang yang pernah menyakitinya ketika hidup.
Kepercayaan semacam ini hampir sama dengan keyakinan reinkarnasi. Reinkarnasi sendiri tidak lain adalah pemahaman masyarakat Hindu dan Budha yang percaya bahwa manusia yang sudah mati bisa kembali lagi ke alam dunia dalam wujud yang lain. Jika orang tersebut baik selama hidupnya, biasanya ia akan ber-reinkarnasi dalam wujud merpati. Namun, jika dikenal dengan perangainya yang buruk, maka ia akan kembali hidup dalam wujud seekor babi.
Pengertian Dinamisme
Perkataan dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos, sedangkan dalam bahasa Inggris berarti dynamic dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan arti kekuatan, daya, atau kekuasaan. Definisi dari dinamisme memiliki arti tentang kepercayaan terhadap benda-benda di sekitar manusia yang diyakini memiliki kekuatan ghaib.
Dalam Ensiklopedi umum, dijumpai defenisi dinamisme sebagai kepercayaan keagamaan primitif yang ada pada zaman sebelum kedatangan agama Hindu di Indonesia. Dinamisme disebut juga dengan nama preanimisme, yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda atau makhluk mempunyai daya dan kekuatan.
Maksud dari arti tadi adalah kesaktian dan kekuatan yang berada dalam zat suatu benda dan diyakini mampu memberikan manfaat atau marabahaya. Kesaktian itu bisa berasal dari api, batu-batuan, air, pepohonan, binatang, atau bahkan manusia sendiri.
Dinamisme lahir dari rasa kebergantungan manusia terhadap daya dan kekuatan lain yang berada di luar dirinya. Setiap manusia akan selalu merasa butuh dan harap kepada zat lain yang dianggapnya mampu memberikan pertolongan dengan kekuatan yang dimilikinya. Manusia tersebut mencari zat lain yang akan ia sembah yang dengannya ia merasa tenang jika ia selalu berada di samping zat itu.
Sebagai contoh, ketika manusia mendapatkan bahwa api memiliki daya panas, maka ia akan menduga bahwa apilah yang paling berhak ia sembah karena api telah memberikan pertolongan kepada mereka ketika mereka merasa dingin. Ia mengira bahwa api memiliki kekuatan misteri yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia sehingga ia akan menyembahnya.
Atau contoh lainnya, seperti penyembahan masyarakat Jepang terhadap matahari. Mereka sangat mengagungkan dan menghormati matahari karena mereka percaya bahwa matahari-lah yang pantas disembah disebabkan kekuatan sinarnya yang memancar ke seluruh dunia.
Karena sebab itulah, mereka menyembah sesuatu selain Allah. Mereka menyembah Allah karena mereka bodoh dan jahil dalam mengenal Tuhan.
DI BUAT OLEH : EKA WIDYASTUTI ANDINI 9D

SENI DAERAH




OLEH:RAMZI

SUMBER:KUTAIKARTANEGARA.COM

K e l o m p o k S u k u
Penduduk Kutai terdiri dari beberapa suku yang secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok suku Melayu dan kelompok suku Dayak.
Kelompok Suku MelayuMenurut kepercayaan penduduk, daerah Kutai dulunya dihuni oleh 5 puak, yaitu:
1.
Puak Pantun yang tinggal di sekitar Muara Ancalong dan Muara Kaman
2.
Puak Punang yang tinggal di sekitar Muara Muntai dan Kota Bangun
3.
Puak Pahu yang mendiami daerah sekitar Muara Pahu
4.
Puak Tulur Dijangkat yang mendiami daerah sekitar Barong Tongkok dan Melak
5.
Puak Melani yang mendiami daerah sekitar Kutai Lama dan Tenggarong
Puak Pantun, Punang dan Melani tumbuh dan berkembang menjadi suku Kutai yang memiliki bahasa sama namun beda dialek. Dengan demikian suku Kutai adalah suku asli daerah ini. Selanjutnya secara bergelombang berdatangan suku Banjar dan Bugis, sehingga kelompok suku Melayu yang mendiami daerah Kutai terdiri atas suku Kutai, Banjar dan Bugis.
Kelompok Suku DayakKeturunan Puak Tulur Dijangkat tumbuh dan berkembang menjadi suku Dayak. Mereka berpencar meninggalkan tanah aslinya dan membentuk kelompok suku masing-masing yang sekarang dikenal sebagai suku Dayak Tunjung, Bahau, Benuaq, Modang, Penihing, Busang, Bukat, Ohong dan Bentian.
Suku Tunjung mendiami daerah kecamatan Melak, Barong Tongkok dan Muara Pahu
Suku Bahau mendiami daerah kecamatan Long Iram dan Long Bagun
Suku Benuaq mendiami daerah kecamatan Jempang, Muara Lawa, Damai dan Muara Pahu
Suku Modang mendiami daerah kecamatan Muara Ancalong dan Muara Wahau
Suku Penihing, suku Bukat dan suku Ohong mendiami daerah kecamatan Long Apari
Suku Busang mendiami daerah kecamatan Long Pahangai
Suku Bentian mendiami daerah kecamatan Bentian Besar dan Muara Lawa
Selain suku-suku tersebut, terdapat pula suku-suku lain yaitu suku Dayak Kenyah, Punan, Basap, dan Kayan.
Suku Kenyah merupakan pendatang dari Apo Kayan, Kab. Bulungan. Kini suku ini mendiami wilayah kecamatan Muara Ancalong, Muara Wahau, Tabang, Long Bagun, Long Pahangai, Long Iram dan Samarinda Ilir.
Suku Punan merupakan suku Dayak yang mendiami hutan belantara di seluruh Kalimantan Timur mulai dari daerah Bulungan, Berau hingga Kutai. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil di gua-gua batu dan pohon-pohon. Mereka dibina oleh Departemen Sosial melalui Proyek Pemasyarakatan Suku Terasing.
Suku Basap menurut cerita merupakan keturunan orang-orang Cina yang kawin dengan suku Punan. Mereka mendiami wilayah kecamatan Bontang dan Sangkulirang.
Suku Kayan berasal dari Kalimantan Tengah, suku ini sering juga disebut dengan suku Biaju. Mereka mendiami daerah kecamatan Long Iram, Long Bagun dan Muara Wahau.

MASALAH SAMPAH

Sampah Ciliwung Sumber Rupiah


Petugas rumah kompos milik Gerakan Lingkungan Ciliwung Hijau yang terletak di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggiling sampah organik sebelum diolah menjadi kompos, Rabu (28/1). Setiap hari rumah kompos di bawah naungan Sanggar Ciliwung tersebut mengolah 40 kilogram sampah organik dari lima rukun tetangga di kawasan tersebut. Rumah kompos yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat tersebut dimaksudkan mengurangi pembuangan sampah ke sungai.
/
Usaha mengatasi masalah sampah, termasuk sampah Ciliwung, tak hanya dapat dilakukan dengan mencari alternatif tempat pembuangan akhir lain. Solusi masalah sampah juga bisa ditemukan dengan menumbuhkembangkan pandangan bahwa sampah merupakan sumber daya ekonomi yang menguntungkan.Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Apakah sampah bisa menjadi pemicu bencana banjir atau menghasilkan rupiah, itu sangat bergantung pada sikap warga menghadapi limbah rumah tangga yang jumlahnya melimpah di Sungai Ciliwung.

BY:EHA N.

POLITIK


JAKARTA - Permasalahan masalah gugatan kewenangan yang diajukan KPU Provinsi Maluku Utara, bukan skala prioritas. Prioritaskan KPU pusat adalah penyelenggaraan Pemilu 9 April nanti."Kalau membahas masalah kewenangan bisa nanti meski sudah berjalan. Yang penting sekarang adalah persiapan penyelenggaraan pemilu pada April mendatang," ujar anggota KPU Andi Nurpati saat dihubungi Okezone, Rabu (12/02/09).Menurutnya, yang dipermasalahkan oleh KPU Provinsi Malut adalah soal kewenangan siapa yang berhak memutuskan gubernur dan wakil gubernur, bukan masalah siapanya. Maka KPU provinsi mengajukan hal tersebut sebagai sengketa kewenangan."Menurut saya jika dilihat dari peraturan atau undang-undang pemilu, maka yang berkewenangan untuk memutuskan siapa gubernur dan wagub adalah KPU provinsi," tegasnya.Namun, hingga kini masalah sengketa kewenangan tersebut masih belum dibahas oleh KPU pusat, karena KPU pusat belum menerima berkas pengaduan dari KPU provinsi. Pihaknya juga masih belum tahu kapan berkas tersebut akan diserahkan dan kapan akan diplenokan.Diketahui sebelumnya, KPU Malut melakukan gugatan kepada Presiden karena menganggap tindakan Presiden yang menerbitkan Keppres Nomor 85/P 2008 telah mengambil dan mengabaikan kewenangan konstitusional KPU, dalam menentukan pasangan calon terpilih dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Malut BY:PATHUR.rohman

sosiologi pendidikan

OsiSologi PEndidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Kedua istilah ini dari segi etimologi tentu saja berbeda maksudnya, namun dalam sejarah hidup dan kehidupan serta budaya manusia, kedua ini menjadi satu kesatuan yang terpisahkan. Terutama dalam system memberdayakan manusia, dimana sampai saat ini memanfaatkan pendidikan sebagai instrument pemberdayaan tersebut1
1.
Beberapa pemikiran pakar mengenai sosiologi pendidikan yang dikemukakan oleh Ahmadi (1991). Menurut George Payne, yang kerap disebut sebagai bapak sosiologi pendidikan, mengemukakan secara konsepsional yang dimaksud dengan sosiolgi pendidikan adalah by educational sosiologi we the science whith desribes andexlains the institution, social group, and social processes, that is the spcial relationships in which or through which the individual gains and organizes experiences”. Payne menegaskan bahwa, di dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok social, proses social, terdapatlah apa yang yang dinamakan social itu individu memproleh dan mengorganisir pengalamannya-pengalamannya. Inilah yang merupaka asepek-aspek atau prinsip-prinsip sosiologisnya.
Charles A. Ellwood mengemukakan bahwa Education Sosiologi is the sciense aims to reveld the connetion at all points between the cdukative process and the social, sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari menuju untuk melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses social.
Menurut E.B Reuter, sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian social dari tiap-tiap individu. Jadi perinsipnya antara individu dengan lembaga-lembaga social itu selalu saling pengaruh mempengaruhi (process social interaction).
F.G Robbins dan Brown mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan social yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalamannya. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakukan social serta perinsip-perinsip untuk mengontrolnya.
E.G Payne secara spesifik memandang sosiolgi pendidikan sebagai studi yang konfrenhensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu yang diterapkan. Bagi Payne sosiologi pendidikan tidak hanya meliputi segala sesuatu dalam bidang sosiologi yang dapat dikenakan analisis sosiologis. Tujuan utamanya ialah memberikan guru-guru, para peneliti dan orang lain yang menaruh perhatian akan pendidikan latihan yang serasi dan efektif dalam sosiologi yang dapat memberikan sumbangannya kepada pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan (Nasution 1999:4)
Menurut Dictionary of Socialogy, sosiologi pendidikan ialah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
Menurut Prof. DR.S.Nasution. Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Menurut F.G. Robbins, Sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang bertugas menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidika.
Menurut penulis, Sosiologi pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dengan berbagai definisi tersebut diatas menunjukkan bahwa sosiologi pendidikan merupakan bagian dari matakuliah-matakuliah dasar-dasar kependidikan di lembaga pendidikan tenaga kependidikan dan sifatnya wajib diberikan kepada seluruh peserta didik.
Tujuan sosiologi pendidikan
Francis Broun mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memproleh dan mengorganisasi pengalamannya. Sedang S. Nasution mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah Ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memproleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Dari kedua pengertian dan beberapa pengertian yang telah dikemukakan dapat disebutkan beberapa konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu sebagai berikut:
Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatiakan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak. Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang religius, setelah dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius pula. Anak yang terdidik dalam keluarga intelektual akan cendrung memilih/mengutamakan jalur intlektual pula, dan sebagainya.
Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan social. Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas serta kreativitas social.
Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam masyarakat. Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalammasyarakat sering disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan itu berada. Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal kabupaten yang cukup animo mahasiswanya serta tersedianya dosen yang bonafid.
Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social. Peranan/aktivitas warga yang berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuan tentang maju dan berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan tidak segan- segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, terutama dalam memajukan kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup social.
Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan. Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak dan dapat dipulangkan kepada filsafat hidup bangsa tersebut. Seperti di Indonesia, Pancasila sebagai filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi dasar untuk menentukan tujuan pendidikan Nasional serta tujuan pendidikan lainnya. Dinamika tujuan pendidikan nasional terletak pada keterkaitanya dengan GBHN, yang tiap 5 (lima) tahun sekali ditetapkan dalam Sidang Umum MPR, dan disesuaikan dengan era pembangunan yang ditempuh, serta kebutuhan masyarakat dan kebutuhan manusia.
Menurut E. G Payne, sosiologi pendidikan bertujuan utama memberi kepada guru- guru (termasuk para peneliti dan siapa pun yang terkait dalam bidang pendidikan) latihan – latihan yang efektif dalam bidang sosiologi sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah pendidikan. Menurut pendapatnya, sosiologi pendidikan tidak hanya berkenaan dengan proses belajar dan sosialisasi yang terkait dengan sosiologi saja, tetapi juga segala sesuatu dalam bidang pendidikan yang dapat dianalis sosiologi. Seperti sosiologi yang digunakan untuk meningkatkan teknik mengajar yaitu metode sosiodrama, bermain peranan (role playing) dan sebagainya.dengan demikian sosiologi pendidikan bermanfaat besar bagi para pendidik, selain berharga untuk mengalisis pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami hubungan antara manusia di sekolah serta struktur masyarakat. Sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah – masalah sosial dalam pendidikan saja, melainkan juga hal – hal pokok lain, seperti tujuan pendidikan, bahan kurikulum, strategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya. Sosiologi pendidikan ialah analisis ilmiah atas proses sosial dan pola- pola sosial yang terdapat dalam sistem pendidikan.
Jika dilihat zaman peradaban yunani pada masa Plato (427-327 BC), pendidikannya lebih mengutamakan penciptaan manusia sebagai pemikir, kemudian sebagai ksatria dan penguasa. Pada zaman Romawi, seperti masa kehidupan Cicero (106-43 BC),
2 pendidikan mengutamakan penciptaan manusia yang hmanistis. Pada abad pertengahan, pendidikan mengutamakan menjadikan manusia sebagai pengabdi Khalik (baik versi Islam maupun versi Kristiani). Pada abad pertengahan (1600-an-1800-an), melahirkan teori Nativisme (Rousseau, 1712-1778), Empirisme oleh Locke (1632-1704) dan konvergensi oleh Stern (1871-1939). Semuanya cendrung kepada nilai individu anak sebagai manusia yang memiliki karakteristik yang unik.
Menurut Nasution (1999:2-4) ada beberapa konsep tentang tujuan Sosiologi Pendidikan, antara lain sebagai berikut:
analisis proses sosiologi (2) analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat, (3) analisis intraksi social di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat, (4) alat kemajuan dan perkembangan social, (5) dasar untuk menentukan tujuan pendidikan, (6) sosiologi terapan, dan (7) latihan bagi petugas pendidikan.
Konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan di atas menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat dalam pendidikan merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan instrument oleh individu untuk dapat berintraksi secara tepat di komunitas dan masyarakatnya. Pada sisi yang lain, sosiologi pendidikan akan memberikan penjelasan yang relevan dengan kondisi kekinian masyarakat, sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya.
Namun demikian, pertumbuhan dan perkembangan masyarakat merupakan bentuk lain dari pola budaya yang dibentuk oleh suatu masyarakat. Pendidikan tugasnya tentu saja memberi penjelasan mengapa suatu fenomena terjadi, apakah fenomena tersebut merupakan sesuatu yang harus terjadi, dan bagaimana mengatasi segala implikasi yang bersifat buruk dari berkembangnya fenomena tersebut, sekaligus memelihara implikasi dari berbagai fenomena yang ada.
Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar darim uapaya-upaya agar pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri. Secara universalm tujuan dan fungsi pendidikan itu adalah memanusiakan manusia oleh manusia yang telah memanusia. Itulah sebabnya system pendidikan nasional menurut UUSPN No. 2 Tahun 1989 pasal 3 adalah “ untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujaun nasional”. Menurut fungsi tersebut jelas sekali bahwa pendidikan diselenggarakan adalan: (1) untuk mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, (2) meningkatkan mutu kehidupan manusia Indonesiam (3) meningkatkan martabat manusia Indonesia, (4) mewujudkan tujuan nasional melalui manusia-masusia Indonesia. Oleh karena itu pendidikan diselenggarakan untuk manusia Indonesia sehingga manusia Indonesia tersebut memiliki kemampuan mengembangkan diri,mmeningkatkan mutu kehidupan, meninggikan martabat dalam ragka mencapai tujuan nasional.
Upaya pencapaian tujuan nasional tersebut adalah untuk menciptakan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang berpradaban yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang sadar akan hak dan kewajibannya, demokratis, bertanggungjawab, berdisiplin, menguasai sumber informasi dalam bidang iptek dan seni, budaya dan agama (Tilaar, 1999). Dengan demikian proses pendidikan yang berlangsung haruslah menciptakan arah yang segaris dengan upaya-upaya pencapaian masyarakat madani tersebut.
Menurut pandangan Nurcholis Majid mengemukakan bahwa masyarakat madani itu adalah masyarakat yang berindikasi seperti termaktub dalam piagam madinah pada zaman Rasulullah Muhammad SAW (Tilaar, 2000).
Saat ini kita mengalami perubahan yang begitu cepat dan drastic, sehingga terjadi perubahan nilai dan menciptakan perbedaan dalam melihat berbagai nilai yang berkembang dalam masyarakat. Menurut Langgulung (1993:389) “kelompokpertama melihat nilai-nilai lama mulai runtuh sedangkan nilai-nilai baru belum muncul yntuk menggantikan yang lama, sedang kelompok kedua melihat keruntuhan nilali-nilai lama itu, tetapi dalam waktu yang bersamaan dapat melihat bagaimana nilai-nilai lama itu, menyelinap masuk kedalam nilai-nilai baru dan membantu menegakkannya”.
Perubahan nilai-nilai dalam masyarakat bukan berarti tidak terperhatikan oleh masyarakat. Namun dalam memperhatikan nilali-nilai yang berkembang tersebut, arah yang menjadi anutan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya tidaklah sama. Tidak semua masyarakat secara terarah memahami arah dan tujuan hidup secara benar. Arah dan tujuan yang benar menurut Mulkham (1993:195) adalah “secara garis besar arah dan tujuan hidup manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap. Tahap pertama, mengenai kebenaran, tahap kedua, memihak kepada kebenaran dan tahap terakhir adalah berbuat ikhsan secara dan secara individual maupun social yangb terealisasi dalam laku ibadah”.
Sampai saat ini pendidikan dianggap dapat dijadikan sebagai sarana yang efektif dalam menyadarkan manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota komunitas dan masyarakat. Pendidikan akan mengembangkan kecerdasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, pada sisi yang lain agama akan semakin popular dan terinternalisasi dalam diri setiap pemeluknya, jika diberikan melalui pendidikan.
Masyarakat sebagai ruang lingkup pembahasan sosiologi pendidikan
Sosiologi disebut juga sebagai ilmu Masyarakat atau ilmu yang membicarakan masyarakat., maka perlu diberikan pengertian tentang masyarakat. Berikut ini adalah pengertian yang diberikan oleh beberapa pakar sosiologi:
Masyarakat merupakan jalinan hubungan social, dan selalu berubah. (Mac Iver dan Page).
Masyarakat adalah kesatuan hidup makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu system adat istiadat tertentu. (Koentjaraningkat).
Masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaa. (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi).
Menurut Soerjono Soekanto, ada 4 (empat) unsure yang terdapat dalam masyarakat, yaitu:
Adanya manusia yang hidup bersama, (dua atau lebih)
Mereka bercampur untuk waktu yang cukup lama, yang menimbulkan system komunikasi dan tata cara pergaulan lainnya.
Memiliki kesadaran sebagai satu kesatuan
Merupakan system kehidupan bersama yang menimbulkan kebudayaan.
Komunitas (communiti) adalah suatu daerah/wilayah kehidupan social yang ditandai oleh adanya suatu derajat hubungan social tertentu. Dasar dari suatu komunitas adalah adanya lokasi (unsure tempat) dan perasaan sekomunitas. (Mac Iver dan Page).
Contohnya: 1). Komunitas yang sangat besar adalah Negara, persekutuan Negara-negara. 2). Komunitas yang besar, adalah kota, dan 3). Komunitas kecil adalah desa pertanian, rukun tetangga, dan sebagainya.
by;Saripah mudaim

budaya sunda-jowo

Sastra Jawa-Sunda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke:
navigasi, cari
Sastra Jawa
Sastra Jawa Kuno
Sastra Jawa Pertengahan
Sastra Jawa Baru
Sastra Jawa Modern
Sastra terkait
Sastra Jawa-Bali
Sastra Jawa-Lombok
Sastra Jawa-Madura
Sastra Jawa-Palembang
Sastra Jawa-Sunda
Sastra Jawa-Tionghoa
lds
Sastra Jawa-Sunda adalah hasil karya sastra Sunda, baik yang berhubungan dengan Sunda maupun tidak, namun ditulis menggunakan bahasa Jawa oleh orang Sunda.
Daftar isi[
sembunyikan]
1 Pengantar
2 Pengaruh budaya Jawa
3 Sastra Jawa-Sunda
3.1 Ciri khas sastra Jawa-Sunda
4 Daftar karya sastra Sunda-Jawa
4.1 Karya Sastra Sunda-Jawa yang agak kontroversial
5 Referensi
//

[sunting] Pengantar
Orang Sunda yang menghuni bagian barat pulau
Jawa sudah secara dini mengenal aksara. Prasasti-prasasti dinasti Tarumanagara yang diketemukan, ditarikhkan berasal dari abad ke-5 Masehi. Prasasti-prasasti ini ditulis dalam bahasa Sansekerta. Lama-kelamaan kemudian orang-orang Sunda pun menuliskan karya sastra mereka menggunakan bahasa Sunda kuna.

[sunting] Pengaruh budaya Jawa
Antara bagian barat pulau Jawa, tempat tinggal
suku Sunda dan bagian timur, tempat tinggal suku Jawa yang sejati, sejak jaman dahulu kala sudah terjadi hubungan secara intensif. Sebenarnya batas timur budaya Sunda pada abad ke-5 Masehi diperkirakan berada kurang lebih di garis antara daerah yang sekarang disebut Kendal dan Dieng dan sekarang terletak di provinsi Jawa Tengah. Namun berkat ekspansi sukubangsa Jawa menuju ke barat, perbatasan antara budaya Sunda dan budaya Jawa berada lebih ke barat yaitu di sekitar Indramayu, Cirebon sampai ke Cilacap. Kemudian ada pula enklaf-enklaf Jawa terutama di Banten dan beberapa desa di Karawang.
Pengaruh-pengaruh budaya Jawa juga sudah terlihat dalam karya-karya sastra Sunda Kuna. Ditemukan ada beberapa kata-kata serapan dari bahasa Jawa (Kuna) dan beberapa karya
sastra Jawa Kuna banyak pula yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Sunda Kuna. Bahkan naskah tertua sastra Jawa Kuna berasal dari daerah Sunda di Jawa Barat. Misalkan naskah kakawin Arjunawiwaha yang tertua dan sekaligus naskah lontar (atau sebenarnya nipah) tertua pula berasal dari daerah sekitar Bandung. Naskah ini sekarang disimpan di Perpustakaan Nasional RI dan bertarikhkan tahun 1334 Masehi. Selain Arjunawiwaha masih ada karya-karya sastra Jawa Kuna yang berasal dari daerah Sunda, seperti misalkan Kunjarakarna.
Namun pengaruh yang efeknya lebih terasa dan lestari terjadi pada
abad ke-16 dengan penyebaran agama Islam di pulau Jawa serta ekspansi kerajaan Mataram II yang dipimpin oleh Sultan Agung. Sultan Agung ingin mempersatukan pulau Jawa dan sekitarnya dalam kerangka negara kesatuan Mataram. Meski hegemoni Mataram atas Jawa Barat berakhir pada tahun 1705, pengaruh budaya Jawa tidaklah berakhir, justru malah diperkuat dengan ditetapkannya bahasa Jawa sebagai bahasa resmi pemerintahan di Jawa Barat dan diputuskannya pemakaian sistem pembagian administratif Jawa. Pembagian administratif model Jawa ini adalah pembagian daerah kepada kabupaten-kabupaten yang berbeda-beda.

[sunting] Sastra Jawa-Sunda
Dengan diruntuhkannya
Pajajaran, kerajaan Hindu-Sunda terakhir, oleh Banten pada tahun 1579, bermulalah sejarah baru untuk kesustraan Sunda. Mirip dengan situasi di Bali dan mungkin juga Madura setelah ditaklukkan oleh Majapahit, di Sunda orang-orang berhenti menulis karya sastra mereka menggunakan bahasa Sunda dan aksara Sunda kuna. Mereka mulai menulis dalam bahasa Jawa menggunakan aksara Jawa dan aksara pegon. Bahasa Sunda kelak mulai dipergunakan lagi untuk menulis pada pertengahan abad ke-19 dengan pudarnya pengaruh Mataram dan menguatnya pengaruh pemerintahan Hindia-Belanda. Bahkan pemerintah kolonial justru yang menggalakkan pemakaian bahasa Sunda dalam medium tertulis. Pemerintah koloni kala itu ingin meneliti budaya Sunda secara lebih mendalam.
Sastra Jawa-Sunda bisa dibagi menjadi tiga berdasarkan daerah asal yaitu: Banten, Indramayu dan Cirebon, dan Priangan.

[sunting] Ciri khas sastra Jawa-Sunda
Bahasa Jawa yang dipergunakan untuk menuliskan karya sastra Jawa-Sunda secara umum biasanya adalah dialek bahasa Jawa khas Cirebon. Salah satu ciri khas dialek ini adalah tidak adanya perbedaan antara
fonem retrofleks dan dental., mirip dengan bahasa Jawa yang dipergunakan dalam kesusastraan Jawa-Bali pula. Sehingga semua fonem /t./ atau /th/ dan /d./ atau /dh/ dilafazkan dan ditulis sebagai /t/ atau /d/ dental.
Kemudian dalam aksara Jawa yang dipergunakan oleh orang Sunda ada sedikit perbedaan ejaan. Aksara swara atau vokal /o/ yang biasanya ditulis dengan menggunakan dua tanda diakritik, taling dan tarung, oleh orang Sunda hanya ditulis dengan tarung saja. Sehingga sebenarnya yang ditulis bukan vokal /o/ namun /a:/ (a panjang). Oleh orang Sunda aksara Jawa-Sunda disebut
Cacarakan.
Sastra Jawa biasa ditulis dalam bentuk syair atau
tembang, yang ditulis dalam bentuk prosa atau gancaran lebih sedikit jumlahnya dan biasa tidak dianggap sastra. Dari bermacam-macam jenis metrum Jawa, yang dikenal di Sunda hanyalah Kinanti, Sinom, Asmarandana dan Dangdanggula.
oleh:m.wahyu.h

SUNSET








OLEH: GURUH B.H
OMBAK, PASIR, DAN SAPI SUNSET
Apa yang bisa kita nikmati dari hamparan pantai bernama Parangtritis? Ombak yang pecah ke pantai tanpa henti, gumuk-gumuk pasir yang membuat kita merasa seakan berada di gurun pasir Australia atau Afrika, dan panorama sunset yang mempesona.
Saya memotret Parangtritis bersama teman-teman peserta short course fotografi di ADVY (Akademi Desain dan Visi Yogyakarta), bulan April 2007. Jika foto-foto pada postingan ini kelihatan indah, itu bukan karena kepiawaian fotografernya, melainkan karena kameranya yang canggih …. eh, salah : bukan karena kecanggihan kameranya, tapi karena kepiawaian fotografernya ….. eh, salah lagi : bukan karena kameranya yang canggih dan fotografernya yang piawai, tapi karena … kebetulan saja cuaca mendukung ….
Acara hunting foto itu untuk mempraktekkan apa yang sudah kami peroleh di dalam kelas (meskipun setiap minggu sebenarnya sudah ada tugas membuat foto). Misalnya, jika memotret lansekap, sebaiknya horison diletakkan pada sepertiga bagian atas atau sepertiga bagian bawah bidang foto. Jika horison diletakkan di tengah bidang foto, estetika hasil foto kurang bagus. Pada foto di bawah ini, horison saya letakkan pada sepertiga bagian atas. Sayangnya, langit ‘terlalu bersih’, tidak ada mega sama sekali, sehingga tampak seperti layar panggung yang kosong.
Sebagaimana lukisan, foto juga bisa diberi tittle, untuk menjelaskan message yang ingin kita sampaikan.
“Menunggu Angin”
Untuk memotret moment khusus, ada kalanya kita harus jeli memprediksi ‘apa yang akan terjadi’. Saya melihat empat orang anak muda menggotong seorang teman mereka menuju ke bibir pantai sambil tertawa-tawa. Pastilah mereka akan melemparkan teman mereka itu ke air. Saya bersiap dengan kamera, menunggu moment yang pas dengan kamera terfokus, dan begitu ‘pelemparan’ itu terjadi … klik! Saya berhasil menangkap moment yang tidak akan terulang lagi itu.




“Mandi Paksa”
Angin yang kuat dan pantai yang cukup lebar membuat Parangtritis menjadi tempat ideal untuk lomba layang-layang. Beraneka layang-layang diterbangkan ke angkasa, menyajikan pemandangan yang unik dan atraktif. Pada foto ini, saya menempatkan horison pada sepertiga bidang foto bagian bawah. Langit tampak lebih hidup dengan adanya mega-mega tipis putih berarak. Layang-layang panjang yang selalu bergerak berkibar-kibar ini agak sulit untuk difoto. Layang-layang biru di sebelah kiri terekam kamera pada posisi meliuk-liuk yang bagus, tetapi layang-layang merah di sebelah kanan tidak begitu kelihatan bentuk aslinya yang indah.

HIDDING MERAPAT KE CHELSEA



Foto: Getty Images
LONDON - Keinginan Chelsea menjadikan Guus Hiddink sebagai suksesor Luiz Felipe Scolari semakin mendekati kenyataan. Klub asal London itu mengkonfirmasi bahwa mereka telah mendapat izin dari Badan Sepakbola Rusia (RFU) untuk mendekati Hiddink dan menawarinya posisi pelatih di Stamford Bridge.The Blues baru saja mengajukan permintaan resmi kepada Timnas Rusia untuk menawarkan kursi kepelatihan Chelsea kepada Hiddink. Hal itu dikonfirmasi oleh Chelsea melalui situs resmi mereka, Rabu (11/2/2009)."Chelsea bisa mengkonfirmasi bahwa kami telah menemui Badan Sepakbola Rusia dan meminta izin mereka untuk berbicara dengan Guus Hiddink serta menawarinya sebagai pelatih sementara hingga akhir musim sambil terus melatih Timnas Rusia," jelas pernyataan tersebut."Permintaan tersebut telah dikabulkan dan Chelsea ingin berterima kasih kepada RFU atas kerjasama mereka," tutupnya seperti dikutip Reuters.Pelatih asal Belanda itu sebenarnya sempat menyatakan penolakannya membesut John Terry dkk. Namun, belum lama ini, Hiddink berkata bahwa dirinya ingin membantu Chelsea di saat-saat genting seperti ini. Dipercaya, hubungan baik antara Hiddink dan pemilik The Blues, Roman Abramovich, menjadi faktor utama perkembangan situasi ini.
OLEH: Bagas sugiarto

sosial


Kemiskinan, Modal Sosial, dan Kelembagaan
BAHWA mekanisme perekonomian dalam pasar akan melahirkan “si kalah” merupakan hal yang wajar. Yang ganjil adalah sikap tidak acuh terhadap nasib si kalah, baik oleh masyarakat maupun negara.
Itulah kira-kira yang sedang terjadi dalam berbagai temuan kasus kemiskinan belakangan ini. Banyak orang lapar di Jakarta, padahal pada saat bersamaan banyak orang berlebih sumber daya ekonomi. Busung lapar terjadi di berbagai provinsi meski otonomi daerah- yang seharusnya mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat-telah dilaksanakan sekitar lima tahun.
Penjelasan mengenai hal itu, salah satunya, bisa diperoleh dari peraih Nobel Bidang Ekonomi tahun 1993, Douglas North. North menyusun teori yang disebut ilmu ekonomi kelembagaan.
Menurut dia, kinerja perekonomian hanya bisa bagus jika aspek kelembagaan berdinamika sesuai kebutuhan. Tanpa itu, mustahil kebijakan ekonomi- bahkan yang ideal secara teknis dan keilmuan-mampu menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk kemiskinan.
Surutnya modal sosial
Saya teringat pengalaman masa kecil ketika masih tinggal di sebuah desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ada seorang perempuan jompo di lingkungan tempat tinggal saya. Dia praktis tidak memiliki tanah, harta, dan keluarga.
Kemalangan lebih lanjut tidak menimpa nenek itu karena masyarakat bekerja sama membantunya. Masyarakat menyediakan tanah, membangun rumah, dan menanggung biaya hidup rutin nenek itu. Bukan kebetulan jika penyumbang terbesar adalah “pemenang” perekonomian, seorang grosir ubi jalar di tingkat kecamatan.
Francis Fukuyama dan beberapa ilmuwan sosial lainnya menamakan fenomena itu sebagai modal sosial. Fukuyama mendefinisikannya sebagai kemampuan yang timbul dari kepercayaan (trust) di dalam sebuah masyarakat. Masyarakat bisa mewujudkan hal-hal yang tidak bisa dilakukan sendirian, termasuk dalam kasus bantuan untuk nenek di kampung halaman saya itu.
Modal sosial telah berfungsi dengan baik sebagai jaring pengaman sosial bagi kaum miskin di Indonesia. Bantuan dalam level keluarga besar, komunitas, atau dalam relasi pertemanan telah menyelamatkan banyak kaum miskin. Saat terjadi krisis ekonomi 1997-1998, lonjakan kaum miskin tidak sebesar yang diduga. Sebabnya, banyak orang terkena imbas krisis diselamatkan relasi kekerabatan.
Namun, modal sosial dalam bentuk-bentuk itu sedang dan akan menyurut. Sebabnya, bentuk modal sosial itu memerlukan hubungan personal. Padahal, spesialisasi dan pembagian kerja (division of labor) cenderung mengarahkan hubungan antarorang menjadi bersifat impersonal. Ditambah lagi waktu dan ruang interaksi yang tersedia kian sempit. Hal ini terutama tampak jelas di kota-kota besar.
Akibatnya, warga kota besar yang berkecukupan secara ekonomi tidak terdorong membantu kaum miskin meski kemiskinan hadir begitu dekat, misalnya dalam bentuk rumah kumuh dan tunawisma. Kepedulian mungkin saja masih besar, tetapi relasi yang bersifat impersonal menyulitkan aktualisasi kepedulian itu.
Tentu saja modal sosial tidak menyurut sepenuhnya. Seperti yang diidentifikasi di Amerika Serikat (Skocpol, 1999), modal sosial di Indonesia juga mengalami transformasi. Modal sosial tidak lagi dominan di level komunitas atau keluarga besar, tetapi berubah dalam bentuk kelompok-kelompok profesional atau hobi, seperti kelompok motor gede, fotografi, dan kelompok pengajian.
Sayang, kelompok-kelompok seperti itu cenderung beranggotakan orang-orang dengan strata sosial homogen. Sulit sekali terjadi “pertemuan” antara kaum miskin dan kalangan ekonomi menengah ke atas. Bentuk modal sosial seperti ini, dengan demikian, kurang efektif untuk menjadi jaring pengaman sosial kemiskinan.
Tidak siapnya kelembagaan
Douglas North-dalam konsep ekonomi kelembagaan- menyebutkan tiga unsur kelembagaan. Pertama, aturan formal seperti undang-undang dan peraturan pemerintah.
Kedua, aturan nonformal seperti norma, nilai, dan kesepakatan. Ketiga, penegakan kedua aturan formal dan nonformal.
Praktis, saat ini, hanya aturan nonformal yang relatif memadai dalam kelembagaan pengentasan kemiskinan. Di masa lalu, penegakan aturan nonformal dalam bentuk modal sosial berjalan baik. Dalam beberapa kasus, hal itu mampu melindungi kaum miskin tanpa adanya aturan formal.
Aturan formal yang melindungi kaum miskin perlu disusun dan diimplementasikan untuk kepentingan saat ini dan di masa datang. Spesialisasi dan pembagian kerja dalam perekonomian, mau tidak mau, membuat aturan nonformal kurang berfungsi.
Gagasan pengentasan kemiskinan, misalnya, begitu kuat terlihat dalam wacana publik. Bagaimanapun, hanya pemerintah yang mampu menyelesaikan masalah kemiskinan secara komprehensif dengan berbagai bentuk kebijakan publik.
Sejauh ini pemerintah belum mendorong dinamika kelembagaan sesuai kebutuhan. Liberalisasi ekonomi dijalankan, tetapi pemerintah tidak menyediakan semacam social security act bagi “si kalah”, terutama kaum miskin.

Otonomi daerah-tanpa penataan kelembagaan yang tepat-juga bisa mengaburkan pembagian kewajiban pelayanan publik bagi kaum miskin antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Dengan demikian, sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait isu kelembagaan dan kemiskinan selayaknya tidak sebatas hanya menghidupkan kembali beberapa lembaga yang bermanfaat di masa lalu. Pemerintah harus menata kembali dinamika kelembagaan secara menyeluruh, sesuai perkembangan ekonomi dan kebutuhan masyarakat.
Perlu diperhatikan juga aspek tahapan waktu yang jelas dalam penataan kelembagaan, mencakup jangka pendek, menengah, dan panjang.
Jika tidak, sekali lagi, kebijakan ekonomi yang dianggap ideal dan hebat di atas kertas sekalipun tidak akan menyejahterakan publik, terutama kaum miskin. Itulah yang telah terjadi selama ini.Oleh Tata MustasyaTata Mustasya Peneliti Ekonomi The Indonesian Institute
Possibly related posts: (automatically generated)
by:wahyuningsih

JAMES NAISMITH, PENEMU OLAHRAGA BASKET


James Naismith (1861-1939), seorang Kanada-Amerika, di kenal sebagai penemu olahraga bola basket. Dia lahir di Almonte, Ontario, Canada, dan bersekolah di universitas McGill dan Presbyterian College di Montréal. Dia mengajar fisika dari tahun 1887- 1890 di universitas McGill.
Pada tahun 1891, bersama seorang guru fisika bernama Luther Halsey Gulick, dia memperkenalkan bola basket sebagai olahraga di dalam ruangan. Naismith mengembangkan bola basket sebagai kegiatan bagi siswanya sebelum menghadapi musim dingin yang keras. Saat itu, dia menjabat sebagai direktur pendidikan fisika di Young Men's Christian Association (YMCA) di Denver (1895-1898) dan di universitas Kansas (1898-1937).
Pada tahun 1959, sebuah institusi yang bernama Naismith Memorial Hall of Fame didirikan untuk menghormatinya di Springfield.



Di buat oleh : Eka Widyastuti Andini 9D

vivanews


Tembok Tebal Setan Merah
Edwan Ruriansyah, Zika Zakiya
Edwin van der Sar (flickr)
VIVAnews - Tak kebobolan dalam 13 pertandingan membuktikan satu lagi keunggulan Manchester United. Tim berjuluk Setan Merah itu selain tajam dalam serangan, ternyata juga maut dalam bertahan. Bayangkan saja. Dalam 24 pertandingan, The Red Devils bak punya tembok tebal karena hanya kebobolan 10 kali. Sebaliknya, sudah 41 kali Setan-setan Merah ini menjebol jala lawan.Edwin van der Sar sebagai pemain terakhir di bawah mistar merasa wajar bila tim lawan takut pada pertahanan Setan Merah. Hal ini ia anggap sebagai kemenangan psikologis yang nantinya berdampak positif untuk The Red Devils."Itu yang kami inginkan. Ditakuti dalam posisi ini," ujar Van der Sar seperti dilansir The Sun, Selasa 10 Februari 2009."Tiap kali kami mencetak keunggulan 1-0, saya berpikir 'ini dia, kami mulai lagi," tambah pria asal Belanda itu.Van der Sar bersama para pemain bertahan Setan Merah layak diacungi jempol. Pasalnya, dalam 1.212 menit tak sekalipun mereka kebobolan. Rekor ini sudah melampui catatan manis milik kiper Aberdeen, Bobby Clark, yang tak kebobolan dalam 1.115 menit. Rekor itu terukir 38 tahun lalu.Bila dalam pertandingan melawan Fulham, Rabu pekan depan, MU juga tak kebobolan, maka Van der Sar akan menyamai rekor dunia milik Abel Resino. Kiper yang kini membesut Atletico Madrid itu tak kebobolan dalam 1.275 menit pada 1991.Rekor manis ini akan jadi nilai lebih buat MU yang tengah memperlebar jarak dengan peringkat 2 klasemen, Liverpool. Pasalnya, meski memiliki kelebihan satu partai, beda poin mereka hanya dua. Satu-satunya penyelamat adalah agregat gol.Usntuk soal ini, MU juga masih unggul dengan 41-10 berbanding The Reds 42-17. Tapi, jelas terlihat bahwa barisan depan Setan Merah sulit mencetak kemenangan di atas satu gol. Kemenangan 1-0 atas West Ham, 8 Februari 2009, lalu menjadi kemenangan tipis ke-12 MU musim ini. United harus memperhatikan The Reds yang lebih produktif dan berniat mencuri gelar.
• VIVAnews


Ancelotti ke Chelsea, Rijkaard ke Milan
Edwan Ruriansyah

Carlo Ancelotti (static)
VIVAnews - Spekulasi banyak berhembus seusai pemecatan Luiz Felipe Scolari dari Chelsea. Carlo Ancelotti dan Frank Rijkaard jadi dua nama yang masuk bursa. Menurut The Sun, Chelsea kini sedang mendekati Ancelotti. Pelatih AC Milan itu dianggap menjadi salah satu figur cocok mengemban jabatan baru di Stamford Bridge. Tabloid Inggris itu juga telah mendengar kabar bahwa kursi Ancelotti di San Siro akan digusur akhir musim ini. Dan pengganti Carletto telah disiapkan yakni Frank Rijkaard yang sedang menganggur. Scolari dipecat dari kursi panas Stamford Bridge itu, tadi malam, setelah hasil imbang 0-0 dengan Hull City. Akibatnya, The Blues kini harus tergusur ke posisi 4 Premier League.Beberapa nama juga masuk bursa calon pengganti Big Phil seperti Guus Hiddink, Roberto Mancini, Gianfranco Zola dan Avram Grant. Tapi, kabarnya pemilik Chelsea, Roman Abramovich, lebih menginginkan Ancelotti.Carletto sempat ditawari jabatan itu sebelum Roman menunjuk Scolari, awal musim ini. Posisi pria berusia 49 tahun itu di Milan musim ini juga belum aman.Rossoneri masih berjuang mengejar Scudetto. Peluang Milan makin mengecil setelah kembali tergusur oleh Juventus dari posisi 2 Serie A. Tapi, nasib Ancelotti tampaknya baru diputuskan akhir musim ini. Sementara itu, Rijkaard banyak ditaksir klub sejak diberhentikan Barcelona akhir musim lalu. Bukan rahasia lagi jika Chelsea menjadi pengagum berat pria Belanda itu. Mantan pemain Milan itu sempat menolak tawaran Atletico Madrid usai memecat Javier Aguirre, pekan lalu. Rijkaard memang berikrar takkan melatih tim lain di Liga Spanyol. Untuk sementara, Chelsea kini ditangani Asisten Manajer, Ray Wilkins, sebagai caretaker.
• VIVAnews


Tujuh Kandidat Suksesor Scolari
Edwan Ruriansyah
Guus Hiddink (img.elblogsalmon)
VIVAnews - Luiz Felipe Scolari telah tergusur dari jabatan manajer Chelsea. Tujuh nama kini jadi kandidat kuat suksesor Big Phil.Siapa saja mereka? The Irish Times melansir beberapa nama yang pantas mengemban posisi di Stamford Bridge itu, beserta peluang mereka. 1. Guus Hiddink, peluang: 7/4
Pria Belanda ini sekarang masih menjadi pelatih Timnas Rusia. Hiddink menduduki daftar teratas calon manajer baru Chelsea sebelum Roman Abramovich menunjuk Scolari, musim panas lalu. Pria berusia 62 tahun ini dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Terakhir, Hiddink membawa Rusia ke semifinal Euro 2008. Sebelumnya, Hiddink juga sukses mengorbitkan Belanda ke semifinal Piala Dunia 1998 dan Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002. Di level klub, meneer Hiddink membawa PSV Eindhoven meraih tiga trofi Liga Belanda (Eredivisie) dan semifinal Liga Champions 2004-05. Kedekatan Hiddink dengan Abramovich bisa menggiringnya ke Stamford Bridge. 2. Gianfranco Zola: 5/1Zola menjadi legenda selama bermain di Chelsea. Italiano yang kini berusia 42 tahun ini sangat populer buat publik Stamford Bridge. Meski kurang pengalaman, Zola mulai membangun reputasinya saat menerima jabatan Manajer West Ham United awal musim ini. Zola makin tenang didampingi mantan asisten Chelsea, Steve Clarke.3. Jose Mourinho: 8/1
Manajer tersukses Chelsea dengan dua trofi Premier League ini bukan hanya jadi incaran Abramovich. Tapi, juga klub-klub besar dunia lainnya. Dipecat Abramovich awal musim lalu, pria Portugal berusia 46 tahun ini beberapa kali bilang ingin kembali menjadi manajer di Inggris. Sayangnya, hubungan kurang harmonis dengan Roman bisa jadi penghambatnya. Apalagi, Mourinho masih terikat kontrak dengan Inter Milan. Inter kini juga masih kokoh di puncak klasemen Serie A. 4. Roberto Mancini: 6/1
Italiano berusia 44 tahun ini dipecat Inter Milan, akhir musim lalu. Padahal, Mancini membawa Inter meraih hattrick juara Serie A alias scudetto. Mancio masih jadi figur pelatih level tinggi dengan suksesnya itu. Apalagi, ia punya sejarah di Inggris kala bermain buat Leicester, awal dekade ini. 5. Frank Rijkaard: 9/2
Mantan pelatih Barcelona ini kini menganggur setelah meninggalkan klub Catalan itu, akhir musim lalu. Selama lima tahun di Camp Nou, meneer berusia 46 tahun ini meraih dua trofi La Liga dan satu Liga Champions. Kemenangan Barca atas Arsenal 2-1 di final Liga Champions 2005-06 menjadi kredit terbesar Rijkaard.6. Roberto Di Matteo: 20/1
Pemain favorit lain fans Chelsea ini masih sangat diingat publik Stamford Bridge. Di Matteo mencatat gol tercepat di final Piala FA 1997, saat Chelsea menaklukkan Middlesbrough 2-0.Italiano 38 tahun ini, kini menjadi manajer klub League One, MK Dons, sejak musim panas lalu. MK Dons tampil apik dan berpeluang promosi karena maish berada di posisi 2 klasemen sementara. 7. Avram Grant: 8/1
Pria Israel ini digantikan oleh Scolari, musim panas lalu. Grant sebenarnya mampu membawa Chelsea ke final pertama Liga Champions musim lalu. Sayangnya, saat itu Chelsea kalah adu penalti dari Manchester United. Pendiam dan gaya bicara pelan pria berusia 53 tahun ini membuatnya kurang populer. Apalagi, fans Chelsea sangat belum bisa menerimanya karena menggantikan posisi Mourinho.
• VIVAnews
diposting oleh ;WARYADI 9D
pada tanggal ;11 FEBRUARI 2009
Karakteristik Negara Berkembang
Negara Berkembang adalah suatu negara yang pendapatan rata-ratanya rendah. infrastrukturnya relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia berada di bawah standart normal global.
Ciri - ciri negara berkembang :
1.Standart kehidupan yang masih rendah
2.tingkat pendapatan yang masih rendah
3.produktifitas yang masih rendah
4.Angka beban ketergantungan tinggi
5.angka pertumbuhan penduduk tinggi
6.besarnya angka pengangguran
7.ketergantungan pada sektor pertanian dan skspor produk primer
8.Tidak sempurnanya pasar dan ketersediaan informasi.
Ketergantungan dan kerapuhan dalam segala aspek hubungan internasionalPersebaran Negara-Negara Berkembang :
1.Benua Afrika
2.Benua Asia (kecuali Jepang dan Singapura)
3.Benua Amerika bagian tengah dan Amerika Selatan
Di buat oleh : Reyta Bonita ( Miss Comic )

MASALAH ANAK JALANAN

Yogyakarta, 10/9 (ANTARA) - Permasalahan keberadaan anak jalanantidak saja karena menyangkut aspek sosial ekonomi saja, namun jugamenyangkut berbagai aspek kehidupan, kata Mensos Ny Inten Soeweno diYogyakarta, Selasa. Keterangan itu dikemukakan menjawab pertanyaan pers seusaimembuka Konferensi Internasional tentang Anak Jalanan dan LokakaryaNasional Pemberdayaan Anak Jalanan di Universitas Sanata DharmaYogyakarta. Peran masyarakat agar lebih perduli terhadap masalah anakjalanan sangat diperlukan guna mengentaskan anak-anak dari kehidupanjalanan, katanya. Karenanya, penyelenggaraan Konferensi dan Lokakarya Tentang AnakJalanan tersebut sangat dihargai, sebab kegiatan itu merupakanbentuk kepedulian masyarakat terhadap nasib mereka. Saat ini Departemen Sosial tengah menjalin kerjasama dengan UNDPdalam menangani masalah anak jalanan. Dengan kerjasama tersebutdicari pola yang tepat dalam menangani anak jalanan di berbagai kotabesar di Indonesia. Untuk itu, saat ini sedang dilakukan uji coba pola penanganananak jalanan di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta danSurabaya. Pelaksanaan uji coba tersebut akan dievaluluasi dan jikadianggap tepat akan dibuat suatu pola penanganannya, katanya. Mengenai peranan LSM dalam keikutsertaan menangani masalah anakjalanan, Inten Soeweno mengatakan, dalam menangani masalahkesejahteraan sosial, sebenarnya merupakan kewajiban seluruh lapisanmasyarakat. Pemerintah tidak dapat sendirian dalam menangani masalahkesejahteraan sosial,karenanya peranan dan bantuan masyarakat,diantaranya Lembaga Swadaya Masyaraakat yang bergerak dalampenanganan masalah sosial sangat diperlukan, kata Inten Soeweno. Konferensi dan Lokakarya mengenai Anak Jalanan di Yogyakartadijadwalkan berlangsung hingga 13 September, diikuti 200 pesertadari berbagai negara.

BY DEWI NS.