9D THE BEST ALUMNI SMP N 1 CILEDUG

Selasa, 10 Februari 2009

SUNSET








OLEH: GURUH B.H
OMBAK, PASIR, DAN SAPI SUNSET
Apa yang bisa kita nikmati dari hamparan pantai bernama Parangtritis? Ombak yang pecah ke pantai tanpa henti, gumuk-gumuk pasir yang membuat kita merasa seakan berada di gurun pasir Australia atau Afrika, dan panorama sunset yang mempesona.
Saya memotret Parangtritis bersama teman-teman peserta short course fotografi di ADVY (Akademi Desain dan Visi Yogyakarta), bulan April 2007. Jika foto-foto pada postingan ini kelihatan indah, itu bukan karena kepiawaian fotografernya, melainkan karena kameranya yang canggih …. eh, salah : bukan karena kecanggihan kameranya, tapi karena kepiawaian fotografernya ….. eh, salah lagi : bukan karena kameranya yang canggih dan fotografernya yang piawai, tapi karena … kebetulan saja cuaca mendukung ….
Acara hunting foto itu untuk mempraktekkan apa yang sudah kami peroleh di dalam kelas (meskipun setiap minggu sebenarnya sudah ada tugas membuat foto). Misalnya, jika memotret lansekap, sebaiknya horison diletakkan pada sepertiga bagian atas atau sepertiga bagian bawah bidang foto. Jika horison diletakkan di tengah bidang foto, estetika hasil foto kurang bagus. Pada foto di bawah ini, horison saya letakkan pada sepertiga bagian atas. Sayangnya, langit ‘terlalu bersih’, tidak ada mega sama sekali, sehingga tampak seperti layar panggung yang kosong.
Sebagaimana lukisan, foto juga bisa diberi tittle, untuk menjelaskan message yang ingin kita sampaikan.
“Menunggu Angin”
Untuk memotret moment khusus, ada kalanya kita harus jeli memprediksi ‘apa yang akan terjadi’. Saya melihat empat orang anak muda menggotong seorang teman mereka menuju ke bibir pantai sambil tertawa-tawa. Pastilah mereka akan melemparkan teman mereka itu ke air. Saya bersiap dengan kamera, menunggu moment yang pas dengan kamera terfokus, dan begitu ‘pelemparan’ itu terjadi … klik! Saya berhasil menangkap moment yang tidak akan terulang lagi itu.




“Mandi Paksa”
Angin yang kuat dan pantai yang cukup lebar membuat Parangtritis menjadi tempat ideal untuk lomba layang-layang. Beraneka layang-layang diterbangkan ke angkasa, menyajikan pemandangan yang unik dan atraktif. Pada foto ini, saya menempatkan horison pada sepertiga bidang foto bagian bawah. Langit tampak lebih hidup dengan adanya mega-mega tipis putih berarak. Layang-layang panjang yang selalu bergerak berkibar-kibar ini agak sulit untuk difoto. Layang-layang biru di sebelah kiri terekam kamera pada posisi meliuk-liuk yang bagus, tetapi layang-layang merah di sebelah kanan tidak begitu kelihatan bentuk aslinya yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar